Seluruh media India meletup dalam semangat, kegembiraan dan kebanggaan menyambut pencapaian besar, disaat seorang pemuda dari India bernama Sundar Pichai menjadi CEO perusahaan teknologi ternama, Google. Kegembiraan India tampak sangat jelas dan luar biasa, banyak tayangan televisi lokal menayangkan berita tersebut, banyak orang membicarakannya, bahkan sampai-sampai nama Sundar Pichai dinobatkan menjadi nama salah satu jalan di India. Sungguh inspirasional, kisah pemuda dengan latar belakang sederhana dari India menjadi CEO perusahaan teknologi ternama, google terangkum padat dalam biografi Sundar Pichai berikut ini.

Sundar Pichai, Google CEO, Biografi Sundar Pichai
Sundar Pichai, Google CEO

Sundar Pichai, seorang Amerika berdarah India, mungkin belum terlalu dikenal dunia sebelum pengangkatannya sebagai CEO Google pada Agustus 2015 silam. Pada musim panas di tahun tersebut, menyebar berita melalui berbagai platform jejaring sosial mengenai restrukturisasi besar-besaran perusahaan raksasa Google di markas besar mereka. Di bagian dunia yang lain, tepatnya di India tanah kelahiran sang CEO, perayaan besar-besaran juga berlangsung terkait dengan peristiwa yang terjadi secara simultan di negara bagian California itu.

Biografi Sundar Pichai: Kisah Hidup CEO Berdarah India Pertama di Google

Sundar Pichai dimuat di majalah Forbes
Sundar Pichai dimuat di majalah Forbes

Dimana Ia lahir?

Sundar Pichai lahir dengan nama Pichai Sundararajan di kota Chennai, India selatan pada 12 Juli 1972. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya, Regunatha Pichai adalah seorang mandor di perusahaan peralatan listrik GEC asal Inggris, dan ibunya, Lakshmi Pichai seorang stenographer. Keluarganya tinggal di sebuah apartemen kecil berkamar dua, di mana Sundar dan saudaranya terkadang tidur di ruang tamu.

Tempat kelahiran Sundar Pichai, Kota Chennai, India
Tempat kelahiran Sundar Pichai, Kota Chennai, India

Sundar kecil terpikat pada bidang elektronik karena pekerjaan ayahnya. Ayah Sundar berkata setiap hari saat pulang ke rumah setelah bekerja, ia membicarakan tantangan pekerjaannya dengan Sundar.

Sundar Pichai bersama Ibu dan Ayahnya, Biografi Sundar Pichai
Sundar Pichai bersama Ibu dan Ayahnya

Bahkan di usia muda, Sundar sudah menunjukkan ketertarikannya pada teknologi. Saat ia berumur 12 tahun, ayahnya membelikan telepon putar. Layaknya seorang genius numerik, Sundar mengingat semua nomor telepon yang bisa dihubungi dalam sehari. Kemampuan matematikanya yang luar biasa ini juga diakui oleh para karyawan Google.

Baca juga: Dari garasi kecil dengan nama awal “googol”, inilah kisah bagaimana Google di awalnya didirikan

Dimana ia belajar?

Pichai menghabiskan masa remajanya di berbagai sekolah berbeda. Ia menyelesaikan pendidikannya di kelas 10 dari Sekolah Jawahar Vidyalaya, lalu menempuh kelas 12 di Vana Vani School yang terletak di area kampus IIT (Indian Institute of Technology), Chennai.

Sundar Pichai saat berkunjung di Indian Institute of Technology(IIT)
Sundar Pichai saat berkunjung di Indian Institute of Technology(IIT)

Kemudian di musim panas tahun 1993, ia melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana di bidang metalurgi di Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT KGP). Ia menduduki peringkat teratas dan memenangkan medali perak dari institusi berkat keunggulannya di bidang akademik. Dosen-dosen dan profesornya di IIT KGP mengatakan mereka sangat bangga karena seorang bocah dari Nehru Hall, asrama Pichai di IIT KGP, mampu menempuh perjalanan karier yang sangat panjang. Kesuksesan ini merupakan bagian penting dari biografi Sundar Pichai.

Fleksibilitas dari universitas tempatnya menempuh pendidikan dimanfaatkan oleh Sundar untuk memilih beberapa program studi dan kursus dalam bidang elektronik demi mengejar minatnya. Dosen Pichai, Professor Sanat Kumar Roy mengatakan bahwa ia melakukan berbagai pekerjaan di bidang elektronik yang tidak terdapat dalam kurikulum kampus dari kursus terpisah. Ia menulis tesis tentang bagaimana cara memasukkan molekul unsur lain ke dalam ikatan silikon untuk mengubah sifat-sifat silikon tersebut.

Sejak awal, sudah jelas bahwa Pichai sangat tertarik dengan elektronik dan material sehubungan lainnya.

Seorang profesor yang mengajarnya di IIT merekomendasikan untuk mengejar gelar Ph.D. di Universitas Stanford. Namun, ia memutuskan untuk mengejar gelas MS dan MBA di sana. Sundar Pichai juga bertemu pasangan hidupnya, Anjali Pichai di IIT. Anjali adalah teman sekelas yang kemudian dilamarnya di tahun terakhir kuliah. Sekarang, pasangan ini sudah memiliki dua anak dan tinggal di Bay Area, San Fransisco.

Sundar Pichai dan istri, Anjali Pichai
Sundar Pichai dan istri, Anjali Pichai

Dimana ia memperoleh gelas Master-nya?

Sundar Pichai Masa Muda
Sundar Pichai Masa Muda

Sundar Pichai mendapatkan beasiswa dan lulus dengan gelar MS dari Universitas Stanford. Ia juga mendaat gelar MBA dari Wharton School of University of Pennsylvania, dan resmi dinobatkan sebagai Siebel Scholar dan Palmer Scholar. Menariknya, ayah Pichai sempat meminjam dana dengan jumlah yang cukup besar untuk mendanai perjalanan Sundar ke Amerika Serikat.

Bagaimana ia bergabung dengan Google?

Bagian penting biografi Sundar Pichai dimulai pada tahun 2004, saat ia bergabung dengan Google sebagai Presiden Manajemen Produk. Sebelumnya, ia sempat bekerja untuk McKinsey and Applied Materials. Ia dipercaya untuk menangani berbagai produk penting Google yang kemudian berhasil mengubah cara manusia berinteraksi dengan internet, seperti Google Chrome, Toolbar, Gadgets, Google Gears, dan Google Pack.

Sundar Pichai saat bekerja untuk Google, sebelum menjadi CEO Google
Sundar Pichai saat bekerja untuk Google, sebelum menjadi CEO Google

Toolbar merupakan fitur vital bagi Google karena ia membantu Google menjadi pilihan mesin pencari default pada browser seperti Microsoft Internet Explorer dan Mozilla’s Firefox. Saat itu, Sundar menyadari bahwa untuk bersaing dengan para raksasa browser sekaligus melindungi pengguna Google, mereka membutuhkan browser yang mengintegrasi toolbar dengan baik di dalamnya dan menjadikan Google Search sebagai bagian dari UX.

CEO Google yang menjabat saat itu, Eric Shmidt, menentang gagasan untuk meluncurkan browser baru. Ia menganggap Google hanya perusahaan dengan skala yang terlalu kecil di antara perang browser seperti Internet Explorer dan Firefox. Di tengah diskusi menegangkan di antara para petinggi Google ini, Sundar menegaskan bahwa Microsoft dapat mengancam sejumlah bisnis besar Google, yang terjadi pada tahun 2006 saat Microsoft mengerjakan proyek pembaruan besar-besaran untuk Internet Explorer. Inilah awal disetujuinya proposal proyek pembuatan browsernya.

Eric Shmidt, CEO Google sebelum Sundar Pichai
Eric Shmidt, CEO Google sebelum Sundar Pichai

Langkah ini membuahkan hasil yang produktif. Google melihat adanya peningkatan tajam dalam hal pengguna dan tumbuh secara cepat sampai menjadi seperti sekarang ini. Software Google Chrome digunakan di lebih dari 56% komputer di seluruh dunia.

Keberhasilan Chrome kemudian mewujudkan serangkaian proyek krusial lainnya seperti Chrome OS, Chromecast, dan Chromebook. Kesuksesan proyek Chrome menjadi titik balik Sundar Pinchai, lewat kenaikan corporate dengan kecepatan paling pesat dalam sejarah industri teknologi.

Sundar Pichai dipromosikan untuk posisi Wakil Presiden Google setelah peluncuran Chrome. Pada tahun 2012, ia menjadi Wakil Presiden Senior. Ia bertanggung jawab untuk pengawasan aplikasi Google, termasuk Gmail.

Akhirnya, ia menjadi anggota eksklusif tim-L, kelompok eksekutif kecil yang melapor langsung pada Larry Page. Saat Andy Rubin, pencipta sistem operasi Android pergi untuk memulai proyek robotika rahasia di Google pada tahun 2013, Larry Page menempatkan Pinchai sebagai penanggung jawab Android.

Sundar Pichai, CEO Google asal India
Sundar Pichai, CEO Google asal India

Inspiratif: Kisah Orang Sukses Dari Nol. Sanawi, Cuma Lulus 1 SD, Omset 1 Milyar/Bulan

Apa rencana selanjutnya?

Di konferensi developer I/O Google, Pichai mewakili Google untuk mengumumkan berbagai proyek menarik dengan tema dasar yang sama: membuat produk yang bisa digunakan oleh orang banyak. Mereka menyatakan bahwa ingin menyelesaikan masalah terkait dengan bagian yang besar dari dunia, dengan membangun produk yang dapat digunakan semua orang seperti Google Search, Youtube, Maps, Chrome, dan Android.

Kisah kesuksesan Sundar Pichai dapat menjadi pelajaran untuk semua orang, bahwa tidak peduli bagaimana latar belakang dan asal muasal, dengan terus tekun berinovasi maka kesuksesan besar tidaklah mustahil.

Yang menarik selanjutnya: Pasti Pernah Penasaran! Kenapa Ada Negara Kaya dan Miskin?

Apakah artikel ini membantumu?